fiksumnews.com / Jakarta – Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, berlangsung meriah dengan kehadiran ribuan buruh dari berbagai federasi dan konfederasi.
Acara ini menjadi panggung bagi buruh untuk menyuarakan hak dan aspirasi mereka. Salah satu tokoh kunci yang hadir adalah Iwan Kusmawan, Ketua Umum DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN) sekaligus Majelis Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Dalam wawancara di sela acara, Iwan Kusmawan memuji kehadiran Presiden Prabowo Subianto sebagai wujud pengakuan terhadap perjuangan buruh. “Kehadiran Presiden di tengah buruh pada May Day menunjukkan komitmen nyata beliau terhadap kesejahteraan rakyat, khususnya buruh.
Beliau adalah presiden kedua setelah Soekarno yang hadir langsung bersama buruh,” ujar Iwan.
Ia menyoroti pidato Presiden Prabowo yang menyinggung isu krusial seperti penghapusan sistem outsourcing, pembentukan Satgas PHK, dan usulan Dewan Buruh Nasional sebagai mitra strategis pemerintah.
“Satgas PHK adalah bukti pemerintah tidak membiarkan PHK terjadi semena-mena. Ini langkah perlindungan nyata bagi buruh,” tambahnya.
Iwan juga menegaskan bahwa May Day bukan sekadar hari libur, melainkan pengingat sejarah panjang perjuangan buruh. “May Day is not holiday. Ini momentum untuk memperkuat solidaritas dan mendorong kebijakan yang berpihak pada pekerja,” katanya.
Menurut Iwan, kehadiran Presiden Prabowo bukan hanya simbolis, tetapi mencerminkan arah politik yang pro-buruh. Ia mengajak seluruh federasi dan konfederasi untuk memanfaatkan momentum ini dengan melakukan kajian strategis guna mewujudkan regulasi yang mendukung pekerja. “Mari bergandengan tangan agar harapan buruh terwujud melalui kebijakan yang adil,” tegasnya.
Peringatan May Day 2025 ini diharapkan menjadi titik awal bagi kebijakan ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan berkeadilan, dengan SPN berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia.(red)
0 Komentar