Header Ads Widget

Diduga Aniaya Pekerjanya, Pemilik Warung Terancam Dilaporkan Ke Polisi

fiksumnews.com / Besitang - Nasib malang yang dialami oleh SI (25) warga Desa Buntul Kecamatan.Timur jaya Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh Diduga dianiaya dan dihina oleh Majikannya berinisial N sebagai pemilik warung bakso dan ayam penyet.

Hal itu disampaikan oleh SI kepada wartawan media ini Minggu, (9/3/2025),  ia mengatakan bahwa peristiwa itu berawal, pada bulan Nopember 2024 lalu, SI Wanita muda beranak Dua ini ditawari pekerjaan oleh seorang pria bernama Raja di warung bakso dan ayam penyet milik orang tuanya di Desa Gunung meriah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Tawaran pekerjaan itu pun disetujui oleh SI(korban) untuk bekerja di warung, dan selama SI bekerja di warung tersebut, penjualan pun semakin laris dengan gaji yang diterimanya sebesar Rp 1 juta rupiah perbulan.

Seiring berjalannya waktu, SI sering mengeluh karena ia bekerja mulai dari pukul 08.00 Wib pagi Hingga pukul 22.00 WIB malam dan keluhan itu pun disampaikannya kepada Ima kakak iparnya si Raja.

Selanjutnya, agar SI tetap bisa bertahan bekerja di warung tersebut, pemilik warung menawarkan agar putranya si Raja menikahi SI, sementara status perceraian SI dengan suaminya sedang dalam proses di pengadilan agama.

Tak lama kemudian, akhirnya saya pun menikah sirih dengan si Raja melalui wali Hakim, sebut SI seraya mengatakan saya juga tidak ngerti, sah atau tidaknya pernikahan kami.

Sejak pernikahan itu, saya terus
bekerja melayani pembeli di warung, tapi dalam bekerja itu saya merasa serba salah, kalau melayani para sopir dengan Ramah, saya dimarahi dan jika kurang ramah, saya juga dimarahi oleh N ibu pemilik warung.

Saya merasa sudah tidak tahan lagi dengan sikap N yang juga sebagai ibu mertua saya , kata SI sambil mengatakan bahwa suaminya(Raja) jarang pulang karena dia bekerja sebagai sopir ke luar Daerah.

Masih kata SI, saya berencana mau pulang saja ke orang tua  di Benar Meriah- Aceh, dan hal ini saya sampaikan kepada Ima Istri dari Abang si Raja.

Menurutnya, mungkin pembicaraan saya itu disampaikan oleh Ima kepada N ibu pemilik warung, sehingga sejak itu, N(pemilik warung) terus sering marah-marah bahkan beberapa kali menuduh "saya berselingkuh,  dan mengatakan bahwa saya itu wanita murahan.

Saat saya menjelaskan mau pulang ke Aceh tapi Nur malah menuduh saya akan pergi ke Batam dengan lelaki lain, Ini tuduhan yang sangat keji dan tidak berdasarkan fakta dan bukti, kata SI.

Ia menjelaskan bahwa, pada malam Selasa 3 maret 2025 sekitar pukul 21.00 WIB 
Saya disuruh oleh N mentransfer uang ayam ke BRI Link pekan Gunung meriah, kebetulan dijalan saya bertemu dengan Yono laki-laki yang sering ke warung.

Malam itu, kami jumpa di salah satu jembatan, dan Yono meminjam uang kepada saya sebesar Rp 50.000, setelah itu saya langsung pulang,.mungkin saat itu ada yang melihat dan menyampaikan ke N(ibu pemilik warung).

Kemudian, pada Rabu 5 maret 2025 sekitar pukul 08.00 WIB, saat membuka pintu warung N terus merepet dan menuduh saya selingkuh dengan Yono, saat itu saya pun  masuk ke kamar dan ditemani oleh Ima menantu N.

Tak lama dikamar itu, dengan penuh emosi, N masuk ke kamar dan langsung menampar pipi saya sebanyak dua kali, perlakuan N tidak sampai disitu saja, bahkan ia  menjambak rambut dan membanting saya.

Saya sempat minta ampun, namun N tak menghiraukannya, Ima yang ada dikamar itu juga mohon ke N agar tidak menampar saya lagi.

Dengan penuh emosi N mengambil kereta untuk menjemput Yono, dan saya menahannya karena ribut malu dilihat orang.

Sepeda motor itu, saya pegang saat itu lah N menolak tubuh saya hingga terjatuh ke tembok, akibatnya dahi sebelah kiri saya  mengalami bengkak dan langsung sempoyongan.

Tak lama kemudian, saya pun menelfon Yono, sesampainya Yono di warung, N  malah mengusirnya dengan kata-kata kepada Yono "kau bawa lo*nt* mu ini, kata SI meniru ucapan N.

"Saya juga diusir dan disuruh mengumpulkan pakaian agar saya pergi,  sedangkan sebagian gaji saya sampai saat ini tidak dibayar oleh N, karena merasa trauma dan takut disiksa lagi saya terpaksa pergi.

Pada saat itu, saya minta kepada Yono untuk mengantarkan saya ke rumah kawan saya yang berada di sekitar Perbaungan.

Setelah orang tua saya mengirim uang dari Aceh untuk biaya ongkos pulang, pada Sabtu saya pulang ke rumah Kakak saya  di Besitang, sedangkan sebagian pakaian saya masih tinggal di warung N dan saya takut untuk untuk mengambilnya, sebut SI.

Kepada awak media ini di Besitang Minggu (9/3/2025) SI mengatakan atas dukungan keluarga, rencananya kasus penganiayaan dan penghinaan ini akan dilanjutkan ke Proses hukum, ucap SI seraya mengatakan pada sore Rabu setelah terjadinya penganiayaan itu, saya ditemani pemuka masyarakat di sana telah melakukan Visum etvertum disalah satu rumah Sakit. (R/az).

Posting Komentar

2 Komentar